Ekosistem Pantai
Ekosistem pantai merupakan eksosistem yang berada di wilayah perbatasan antara laut dan daratan, yang terdiri dari partikel-partikel lepas penyusun pantai, seperti; pasir, koral, dan partikel biologis. Sama halnya seperti ekosistem lain, ekosistem pantai tersusun atas komponen biotik dan abiotik, Pantai juga memiliki bentuk yang bermacam-macam, dikarenakan proses pembentukan pantai berbeda-beda pula.
Ekosistem pantai menjadi tempat tinggal berbagai jenis biota laut dan tanaman. Komponen biotik atau makhluk hidup yang menghuni ekosistem pantai terbagi menjadi tiga, diantaranya produsen, konsumen, dan pengurai. Organisme yang berperan sebagai produsen contohnya adalah tumbuh-tumbuhan, seperti pohon bakau atau mangrove, pohon kelapa, dan alga. Sedangkan konsumen adalah makhluk yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, yang nantinya jika mati akan diuraikan oleh organisme pengurai. Adapun contoh dari organisme konsumen yang menghuni pantai ialah, udang, kepiting, dan hewan karang.
Ekosistem pantai juga tersusun atas benda-benda tak hidup, alias abiotik. Komponen abiotik meliputi air, cahaya matahari, pasir, dan suhu. Air dibutuhkan tumbuhan untuk menunjang pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji. Tanaman dan alga selain membutuhkan air juga membutuhkan cahaya matahari untuk membuat makanannya. Adanya cahaya matahari akan memengaruhi suhu di ekosistem pantai, yang bisa mencapai lebih dari 27°C pada siang hari. Sedangkan pasir dibutuhkan vegetasi-vegetasi pantai sebagai tempat untuk bertumbuh.
Menurut bentuknya, pantai terbagi menjadi 4. Pertama, pantai curam, yang ditandai dengan adanya tebing-tebing curam dan laut dalam. Contohnya, pantai yang berada di Lombok, selatan Pulau Jawa, dan barat Pulau Sumatera.
Pantai Karapyak, Ciamis






Kepiting hantu lucu bgttt
ReplyDelete